Merek dan bentuk visualnya tidak hanya terlihat melalui indera mata. Konsumen selalu membangun cerita dari merek sebuah produk. Bahkan konsumen bisa benar-benar fanatik dengan sebuah cerita brand yang begitu masyhur.

Di era persaingan yang ketat ini, konsumen cenderung memilih produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan fisik tapi juga memberikan kepuasan emosional. Brand yang kuat akan memudahkan konsumen mengingat dan memilih produk Anda di tengah banyaknya pilihan.

Bisnis pangan membutuhkan strategi brand untuk membantu mengkomunikasikan nilai, kualitas, dan keunikan produk pangan yang Anda tawarkan. Dengan memiliki brand yang kuat, bisnis bisa tetap hidup. Mengembangkan brand dan produk memiliki perbedaan.

PerbedaanProdukBrand
DefinisiBarang atau jasa yang dijual di pasar
Contoh: nasi goreng
Makna yang membedakan arti sebuah produk dengan produk lain di pasar
Contoh: merk/logo pada makanan (Nasi Goreng Pak Pele Yogyakarta)
TujuanKebutuhan / FungsiKeinginan / Nilai atau Emosi
KeunikanDapat diduplikasiTidak dapat diduplikasi
Dimaknai olehPabrikKonsumen
PenggantiBisa digantikanTak tergantikan
WujudBerwujud dan tak berwujudTak berwujud
Jangka WaktuBerkembang seiring fungsi produkMenjadi cerita yang terus hidup

Apa Saja yang Ada dalam Brand?

Konsumen akan menilai sebuah produk sejak sebelum mereka menggunakannya. Penilaiannya sama seperti melihat orang: seperti apa perilakunya, bentuk fisiknya, dan pikirannya. Dalam menyusun brand, kita sama seperti melahirkan anak namun dengan perangai yang bisa kita sesuaikan.

Berikut elemen-elemen yang ada dalam brand.

  • Personality: Ini adalah karakter atau persona dari brand Anda. Misalnya, jika Anda menjalankan restoran dengan konsep keluarga, personality brand Anda mungkin hangat, ramah, dan menyenangkan. Personality ini harus konsisten di semua aspek bisnis, dari desain interior hingga cara staf berinteraksi dengan pelanggan.
  • Elemen Visual: Meliputi logo, warna, ikon, dan bentuk huruf yang digunakan dalam berbagai materi promosi. Elemen visual ini harus mencerminkan personality brand dan mudah dikenali. Misalnya, penggunaan warna hijau pada brand dapat mencerminkan komitmen terhadap keberlanjutan dan kesehatan.
  • Pesan: Ini adalah inti dari apa yang ingin Anda komunikasikan tentang produk Anda. Dalam bisnis pangan, pesan mungkin berkisar pada kualitas bahan, keaslian resep, atau pengalaman makan yang unik.
  • Konten: Berkaitan dengan cara Anda mengkomunikasikan pesan brand Anda. Dalam bisnis pangan, konten bisa berupa cerita di balik asal-usul resep, highlight dari menu spesial, atau bahkan tips makan sehat. Konten ini bisa disebarkan melalui berbagai saluran seperti media sosial, website, atau brosur.

    Proses Perancangan Brand

    Interaksi konsumen dengan produk yang mereka pakai seperti sebuah cerita. Narasinya tidak hanya berhenti di deskripsi soal produk, namun pengalaman yang tersaji selama mengenal brand sampai mengonsumsinya.

    Untuk mencari kesan yang dapat membantu brand dekat dengan konsumen, bisnis kerap menggunakan konsep VBBP sebagai berikut:

    VBBP adalah singkatan dari Vision, Brand Essence, Benefit, Proof, and Personality. Framework ini merupakan alat yang bermanfaat untuk menyusun branding produk pangan yang kuat dan efektif. VBBP membantu Anda untuk mendefinisikan inti dari merek Anda, apa yang ditawarkannya kepada konsumen, dan mengapa konsumen harus memilihnya.

    • Vision: Pernyataan yang menggambarkan apa yang ingin dicapai merek Anda di masa depan.
    • Brand Essence: Inti dari merek Anda, apa yang membuatnya unik dan berbeda dari pesaing.
    • Benefit: Keuntungan nyata yang ditawarkan produk Anda kepada konsumen.
    • Proof: Bukti yang mendukung klaim Anda tentang manfaat produk Anda.
    • Personality: Kepribadian merek Anda, bagaimana Anda ingin merek Anda dipersepsikan oleh konsumen.
    • Consumer Value: Nilai yang ditawarkan produk Anda kepada konsumen, mengapa mereka harus memilihnya daripada produk lain.
    • Segmen: Kelompok konsumen yang paling mungkin tertarik dengan produk Anda.

    Misalkan Anda ingin meluncurkan merek pangan berenergi baru. Berikut adalah contoh bagaimana Anda dapat menggunakan VBBP framework untuk menyusun branding Anda:

    • Vision: Memberikan energi dan nutrisi yang dibutuhkan orang untuk menjalani gaya hidup aktif dan sehat.
    • Brand Essence: Alami, bergizi, dan lezat.
    • Functional Benefit: Tinggi serat dan protein, Rendah gula, Dibuat dengan bahan-bahan alami, Memberikan energi yang tahan lama, Membantu Anda merasa kenyang dan puas
    • Reasons to Believe: Gunakan bahan-bahan organik berkualitas tinggi, Dibuat dengan proses yang berkelanjutan, Telah diuji secara klinis untuk meningkatkan energi dan kesehatan pencernaan
    • Emotional Benefit: Ramah dan mudah didekati, Sehat dan aktif, Berkelanjutan dan sadar lingkungan
    • Consumer Value:, Memberikan manfaat kesehatan yang nyata, Rasanya enak dan mudah dinikmati, Cocok untuk gaya hidup aktif, Pilihan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan
    • Segmen:, Orang dewasa yang sadar kesehatan, Atlet dan individu aktif lainnya, Keluarga dengan anak-anak, Konsumen yang peduli lingkungan

    Elemen Visual

    Calon konsumen berkenalan pertama kali dengan sebuah roduk atau layanan bisnis melalui brand atau merek. Di tahap awal perkenalan ini, calon konsumen belum merasakan langsung produknya. Ia akan mendefinisikan sendiri bagaimana kualitas produk dari sekadar melihat.

    Visual atau obyek yang dapat terlihat dari penampakan awal adalah cara calon konsumen mengenali brand.

    1. Logo: Merek yang baik memiliki penampakan yang berbeda. Elemen visual brand membantu untuk perkenalan bahkan sampai memiliki nilai jual tersendiri.
    2. Warna: Fungsi warna tidak hanya dalam logo, namun juga tersemat dalam berbagai marketing kit seperti brosur, baliho, banner, hingga website. Penggunaan warna yang tepat dapat memudahkan keterkenalan brand. Untuk itu gunakan warna brand yang konsisten.
    3. Ikon: Brand akan banyak menggunakan ilustrasi untuk mempercantik visual. Gunakan ikon yang relevan dengan bidang usaha.

      Di Mana Saja Strategi Brand Akan Digunakan?

      Makna dan elemen visual dari sebuah brand tetap perlu dikomunikasikan secara konsisten. Strategi brand akan digunakan dalam hampir semua aspek bisnis pangan Anda, termasuk:

      • Pemasaran dan Promosi: Mulai dari iklan di media sosial hingga baliho di jalan, setiap materi promosi harus mencerminkan brand Anda.
      • Pengalaman Pelanggan: Cara staf menyambut pelanggan, desain ruangan, bahkan kebersihan dan penyajian makanan harus konsisten dengan brand.
      • Kemasan Produk: Untuk bisnis seperti distributor frozen food atau catering, kemasan produk sangat penting untuk menarik perhatian dan memberikan informasi penting tentang produk.
      • Online Presence: Website dan media sosial adalah 'wajah' brand Anda di dunia digital. Ini harus merefleksikan personality brand, elemen visual, dan pesan yang ingin Anda sampaikan.

      Dalam mengembangkan strategi brand untuk bisnis pangan di pesantren, ingatlah untuk selalu mengutamakan keaslian dan nilai-nilai yang resonan dengan komunitas Anda. Ini akan membantu membangun koneksi yang lebih dalam dengan konsumen dan membedakan bisnis Anda dari yang lain.