Platform media sosial menyediakan layanan tambahan untuk menjangkau konsumen lebih luas apabila strategi organik dirasa belum memenuhi kebutuhan bisnis. Bisnis perlu beriklan dengan membayar jumlah tertentu, kemudian platform media sosial mendatangkan calon pengguna untuk melihat konten kita.

Dengan iklan, kita “meminta tolong” platform media sosial untuk mendatangkan lebih banyak calon konsumen. "Permintaan tolong" ini harus jelas agar user yang datang benar-benar calon konsumen, bukan asal orang yang mampir.

    Iklan media sosial secara umum memiliki kemiripan. Perbedaannya terletak pada bagaimana konten ditampilkan.

    1. YouTube Ads:

    • Sistem Iklan:
      • TrueView in-stream: Iklan video yang muncul sebelum, selama, atau setelah video lain diputar. Pengguna dapat melewatkan iklan setelah beberapa detik.
      • TrueView Discovery: Iklan video yang muncul di feed pengguna YouTube, hasil pencarian, dan video terkait. Pengguna dapat memilih untuk menonton atau mengabaikan iklan.
      • Bumper Ads: Iklan video singkat 6 detik yang tidak dapat dilewatkan dan muncul sebelum video lain diputar.
    • Keunggulan: Menjangkau audiens yang luas dan tertarget, Meningkatkan brand awareness dan engagement, dan mendorong konversi dengan call-to-action yang jelas.
    • Link Dashboard: https://ads.google.com/home/campaigns/video-ads/

    2. X Twitter Ads:

    • Sistem Iklan:
      • Promoted Tweets: Tweet yang dipromosikan agar muncul di timeline pengguna yang bukan follower Anda.
      • Promoted Accounts: Akun Twitter Anda dipromosikan agar muncul di saran pengguna yang relevan.
      • Promoted Trends: Topik yang Anda buat dipromosikan agar menjadi trending topic di Twitter.
    • Keunggulan: Menjangkau audiens yang tertarget berdasarkan minat dan demografi, meningkatkan engagement dengan tweet yang menarik dan interaktif, mendorong traffic ke website atau landing page Anda.
    • Link Dashboard: https://ads.twitter.com/login

    3. TikTok Ads:

    • Sistem Iklan:
      • In-Feed Ads: Iklan video yang muncul di feed pengguna TikTok.
      • TopView Ads: Iklan video yang muncul full-screen saat pengguna membuka aplikasi TikTok.
      • Hashtag Challenge Ads: Mendorong pengguna untuk membuat konten video dengan hashtag tertentu.
    • Keunggulan: Menjangkau audiens yang luas dan trendy, meningkatkan brand awareness dengan konten video yang kreatif dan menarik, dan mendorong engagement dan user-generated content.
    • Link Dashboard: https://www.tiktok.com/business/en

    4. Facebook Ads:

    • Sistem Iklan:
      • Single Image Ads: Iklan dengan satu gambar dan teks.
      • Carousel Ads: Iklan dengan beberapa gambar atau video yang dapat digesek.
      • Video Ads: Iklan video yang dapat diputar di Facebook dan Instagram.
      • Collection Ads: Iklan yang menampilkan beberapa produk dari katalog Anda.
    • Keunggulan: Menargetkan audiens yang sangat spesifik berdasarkan minat, demografi, dan perilaku, mengoptimalkan kampanye iklan dengan berbagai pilihan penawaran dan penargetan, mengukur hasil kampanye dengan detail dan analisis yang mendalam.
    • Link Dashboard: https://business.facebook.com/

    5. Instagram Ads:

    • Sistem Iklan:
      • Single Image Ads: Iklan dengan satu gambar dan teks.
      • Story Ads: Iklan yang muncul di Instagram Stories.
      • Video Ads: Iklan video yang dapat diputar di Instagram dan Facebook.
      • Collection Ads: Iklan yang menampilkan beberapa produk dari katalog Anda.
    • Keunggulan: Menjangkau audiens yang visual dan terhubung dengan influencer, meningkatkan brand awareness dengan konten visual yang menarik dan estetik, dan mendorong konversi dengan call-to-action yang jelas di iklan.
    • Link Dashboard: https://business.facebook.com/

    MENGATUR ADSET

    Beriklan di media sosial adalah menetapkan sebuah adset, yang merupakan penentuan profil calon konsumen dan target iklan. Adset di semua platform media sosial terdiri dari:

    1. Audiens: Jenis calon konsumen seperti usia, gender, minat.
    2. Konten: Jenis konten dan pesan yang kita pasang dalam iklan.
    3. Campaign: Tujuan iklan apakah untuk popularitas (awareness), interaksi (engagement), dan pembelian (konversi).

    Audiens

    Platform media sosial membutuhkan audiens dari pemilik bisnis tentang siapa saja, bagaimana orangnya, dan kebutuhannya. Sebuah iklan digital membutuhkan audiens yang spesifik.

    Namun perlu diketahui jika audiens yang semakin spesifik memiliki konsekuensi iklan yang mahal. Untuk itu, media sosial menawarkan beragam jenis strategi menarget audiens seperti berikut.

    1. Broad targeting: Audiens dapat ditargetkan berdasarkan minat terhadap jenis makanan, seperti vegetarian, pecinta makanan laut, atau penggemar masakan lokal. Ini memungkinkan untuk menjangkau audiens yang luas dengan minat makanan spesifik, yang bisa tertarik dengan penawaran restoran atau produk makanan tertentu.
    2. Custom audience: Untuk franchise atau distributor frozen food, menggunakan data dari pelanggan yang telah berinteraksi dengan bisnis, seperti melalui pembelian online atau langganan newsletter, untuk menargetkan mereka dengan penawaran khusus atau produk baru.
    3. Lookalike audience: Memanfaatkan data pelanggan setia untuk menciptakan audiens serupa yang belum pernah berinteraksi dengan bisnis, namun memiliki kecenderungan perilaku pembelian yang serupa. Ini cocok untuk memperluas jangkauan ke calon pelanggan baru dengan minat yang sama.

    Campaign

    Media sosial membutuhkan tolok ukur keberhasilan ketika mengiklan. Ada 3 patokan: Awareness, Engagement, dan Conversion. Jika memilih awareness, konten yang diiklankan bakal disebar ke target yang menikmati konten. Untuk engagement, konten akan ditampilkan ke user yang akan melakukan comment hingga follow. Terakhir untuk conversion, konten akan diantarkan ke user yang bersiap membeli.

    1. Awareness Campaign: Mengedukasi pasar tentang manfaat kesehatan dan keberlanjutan dari produk pertanian yang ditawarkan. Menggunakan infografik dan video pendidikan dapat membantu dalam menarik perhatian audiens.
    2. Engagement Campaign: Mendorong partisipasi melalui kampanye "Dari Ladang ke Meja" yang memperlihatkan proses pertanian, dari penanaman hingga panen. Kampanye ini bisa termasuk tur virtual kebun, wawancara dengan petani, atau sesi tanya jawab langsung.
    3. Conversion Campaign: Menawarkan flash sale atau bundling produk untuk periode waktu terbatas. Kampanye seperti ini bisa meningkatkan pembelian impulsif dan menarik konsumen baru.

        Creative

        Konten yang jamak Anda lihat di media sosial seperti video pendek, foto, video panjang, dan naratifnya adalah creative. Dalam mengiklan, creative berbentuk angle.

        1. Foto dan Video Produk: Gambar dan video yang menampilkan keindahan alam dan kesegaran produk. Foto harus menampilkan warna yang kaya dan tekstur alami produk, sedangkan video bisa menunjukkan cara penggunaan produk dalam resep atau sebagai bagian dari gaya hidup sehat.
        2. Cerita di Balik Produk: Membagikan kisah tentang petani, proses pertanian, dan filosofi di balik merek. Ini bisa dilakukan melalui video naratif atau postingan blog yang mendalam, memberikan wawasan kepada konsumen tentang nilai dan upaya yang diperlukan untuk menghasilkan produk.
        3. Ulasan dan Testimoni: Memanfaatkan ulasan positif dari konsumen dan pakar kesehatan atau gizi. Ini bisa berupa kutipan atau video testimoni yang menyoroti manfaat kesehatan dan rasa dari produk.

            METODE EVALUASI

            Iklan tidak pernah sukses dalam sekali jalan. Perlu ada eksperimen beberapa kali sampai menemukan format iklan yang benar-benar bekerja dengan baik.

            Berikut contoh evaluasi iklan yang bisa dilakukan.

            PermasalahanFokus PerbaikanSolusi
            Engagement yang KurangCreative* Konten yang menarik dan interaktif: Buatlah konten iklan yang menarik perhatian dan mendorong interaksi, seperti polling, quiz, dan giveaway. * Gunakan format video: Video adalah format yang sangat efektif untuk menarik perhatian dan meningkatkan engagement. * Fokus pada storytelling: Ceritakan kisah yang menarik dan relatable dengan target audiens Anda.
            Audience* Penargetan audiens yang tepat: Pastikan target audiens Anda tepat dengan menggunakan fitur penargetan yang tersedia di platform media sosial. * Jangkau komunitas yang relevan: Bergabunglah dengan komunitas online yang relevan dengan target audiens Anda dan promosikan iklan Anda di sana.
            Campaign* Tujuan kampanye yang jelas: Pastikan tujuan kampanye Anda jelas dan terukur. * Call to action yang kuat: Sertakan call to action yang jelas dan mudah dipahami dalam iklan Anda. * Gunakan format iklan yang tepat: Pilih format iklan yang tepat untuk tujuan kampanye Anda, seperti single image ads untuk meningkatkan brand awareness atau video ads untuk mendorong konversi.
            Konversi yang BurukCreative* Pesan yang jelas dan fokus pada manfaat: Sampaikan pesan iklan yang jelas dan fokus pada manfaat produk atau layanan Anda kepada target audiens. * Gunakan call to action yang kuat: Sertakan call to action yang jelas dan mudah dipahami dalam iklan Anda. * Buat landing page yang optimized: Pastikan landing page Anda optimized untuk konversi dengan desain yang menarik dan navigasi yang mudah.
            Audience* Penargetan audiens yang tepat: Pastikan target audiens Anda tepat dengan menggunakan fitur penargetan yang tersedia di platform media sosial. * Retargeting: Tampilkan iklan kepada orang-orang yang telah menunjukkan minat pada produk atau layanan Anda.
            Campaign* Pilihan jenis kampanye yang tepat: Pilih jenis kampanye yang tepat untuk tujuan Anda, seperti conversion ads untuk mendorong pembelian atau retargeting ads untuk menjangkau kembali audiens yang sudah pernah menunjukkan minat. * Pengoptimalan landing page: Lakukan A/B testing untuk mengoptimalkan landing page Anda dan meningkatkan konversi.
            Traffic Website yang RendahCreative* Fokus pada brand awareness: Buatlah konten iklan yang menarik dan meningkatkan brand awareness. * Gunakan format video: Video adalah format yang sangat efektif untuk menarik perhatian dan meningkatkan traffic website. * Sertakan link yang jelas: Sertakan link yang jelas dan mudah diakses ke website Anda dalam iklan.
            Audience* Penargetan audiens yang luas: Gunakan penargetan audiens yang luas untuk menjangkau lebih banyak orang dan meningkatkan traffic website. * Jangkau influencer: Bekerjasamalah dengan influencer di niche Anda untuk mempromosikan website Anda kepada pengikut mereka.
            Campaign* Pilihan jenis kampanye yang tepat: Pilih jenis kampanye yang tepat untuk tujuan Anda, seperti traffic ads untuk meningkatkan kunjungan website atau retargeting ads untuk menjangkau kembali audiens yang sudah pernah menunjukkan minat. * Penggunaan extension iklan: Gunakan extension iklan seperti sitelinks dan call extensions untuk menyediakan lebih banyak informasi kepada pengguna dan meningkatkan traffic website.

            Proses eksperimen ini bergantung pada beberapa kali Anda merilis iklan. Jadi jangan khawatir jika dalam sekali coba iklan Anda tidak bekerja sebagaimana mestinya.