Sebutkan brand fashion yang populer di dunia. Apakah mereka menjual produk yang benar-benar berkualitas? Pertanyaan itu bisa menimbulkan perdebatan. Tapi satu yang pasti: brand-brand tersebut telah memiliki pengguna loyal yang siap menghabiskan uang untuk membeli koleksinya.
Untuk bidang usaha Fashion, yang mencakup gamis, batik, kebaya, dan pakaian casual, mengembangkan strategi brand yang kuat sangat penting untuk membedakan produk Anda di pasar yang sangat kompetitif dan dinamis.
Brand yang kuat akan memudahkan konsumen mengingat dan memilih produk Anda di tengah banyaknya pilihan. Dengan memiliki brand yang kuat, bisnis bisa tetap hidup. Mengembangkan brand dan produk memiliki perbedaan.
Perbedaan | Produk | Brand |
---|---|---|
Definisi | Barang atau jasa yang dijual di pasar Contoh: nasi goreng | Makna yang membedakan arti sebuah produk dengan produk lain di pasar Contoh: merk/logo pada makanan (Nasi Goreng Pak Pele Yogyakarta) |
Tujuan | Kebutuhan / Fungsi | Keinginan / Nilai atau Emosi |
Keunikan | Dapat diduplikasi | Tidak dapat diduplikasi |
Dimaknai oleh | Pabrik | Konsumen |
Pengganti | Bisa digantikan | Tak tergantikan |
Wujud | Berwujud dan tak berwujud | Tak berwujud |
Jangka Waktu | Berkembang seiring fungsi produk | Menjadi cerita yang terus hidup |
Apa Saja yang Ada dalam Brand?
Konsumen akan menilai sebuah produk sejak sebelum mereka menggunakannya. Penilaiannya sama seperti melihat orang: seperti apa perilakunya, bentuk fisiknya, dan pikirannya. Dalam menyusun brand, kita sama seperti melahirkan anak namun dengan perangai yang bisa kita sesuaikan.
Berikut elemen-elemen yang ada dalam brand.
- Personality: Ini adalah karakter atau persona dari brand Anda, yang bisa berkisar dari mewah dan eksklusif hingga ramah lingkungan dan berkelanjutan, tergantung pada target pasar dan nilai-nilai brand Anda. Personality ini membantu menarik segmen pasar yang sesuai dengan nilai dan gaya hidup mereka.
- Elemen Visual: Meliputi logo, palet warna, desain produk, dan materi pemasaran. Elemen visual harus mencerminkan personality brand dan menarik bagi target pasar Anda. Misalnya, penggunaan warna yang berani dan pola yang unik dapat menonjolkan keunikan dalam fashion.
- Pesan: Pesan brand harus menyampaikan apa yang membuat produk fashion Anda unik, seperti penggunaan material yang berkelanjutan, keartisan lokal, atau desain inovatif. Pesan ini harus konsisten di semua platform dan materi pemasaran.
- Konten: Konten dapat mencakup cerita di balik pembuatan produk, sorotan dari fashion show, tutorial gaya, atau kemitraan dengan influencer fashion. Konten ini harus informatif, menghibur, dan terutama, memperkuat pesan dan nilai brand Anda.
Proses Perancangan Brand
Interaksi konsumen dengan produk yang mereka pakai seperti sebuah cerita. Narasinya tidak hanya berhenti di deskripsi soal produk, namun pengalaman yang tersaji selama mengenal brand sampai mengonsumsinya.
Untuk mencari kesan yang dapat membantu brand dekat dengan konsumen, bisnis kerap menggunakan konsep VBBP sebagai berikut:
VBBP adalah singkatan dari Vision, Brand Essence, Benefit, Proof, and Personality. Framework ini merupakan alat yang bermanfaat untuk menyusun branding produk pangan yang kuat dan efektif. VBBP membantu Anda untuk mendefinisikan inti dari merek Anda, apa yang ditawarkannya kepada konsumen, dan mengapa konsumen harus memilihnya.
- Vision: Pernyataan yang menggambarkan apa yang ingin dicapai merek Anda di masa depan.
- Brand Essence: Inti dari merek Anda, apa yang membuatnya unik dan berbeda dari pesaing.
- Benefit: Keuntungan nyata yang ditawarkan produk Anda kepada konsumen.
- Reason to Believe: Bukti yang mendukung klaim Anda tentang manfaat produk Anda.
- Personality: Kepribadian merek Anda, bagaimana Anda ingin merek Anda dipersepsikan oleh konsumen.
- Consumer Value: Nilai yang ditawarkan produk Anda kepada konsumen, mengapa mereka harus memilihnya daripada produk lain.
- Segmen: Kelompok konsumen yang paling mungkin tertarik dengan produk Anda.
Misalkan Anda ingin meluncurkan brand fashion baru yang fokus pada gaya kasual dan streetwear. Berikut adalah contoh bagaimana Anda dapat menggunakan VBBP framework untuk menyusun branding Anda:
- Vision: Menjadi brand fashion terdepan di Indonesia, dengan komitmen untuk menghadirkan produk yang stylish, nyaman, dan berkualitas tinggi bagi kaum muda yang ingin mengekspresikan diri.
- Brand Essence: Stylish, nyaman, dan özgün.
- Functional Benefit: Pakaian yang stylish dan trendi, nyaman dipakai untuk berbagai aktivitas, dibuat dengan bahan berkualitas tinggi, tahan lama dan awet, harga yang terjangkau, dan mendukung ekspresi diri yang unik.
- Reason to Believe: Dirancang oleh desainer dan pengrajin yang berpengalaman, pilihan bahan berkualitas tinggi dari sumber yang terpercaya, kontrol kualitas yang ketat, dan ikuti tren fashion terbaru.
- Emotional Benefits: Merasa percaya diri dan stylish saat mengenakan produk Anda, mengekspresikan diri dengan bebas dan unik, menjadi bagian dari komunitas fashion yang trendi dan inspiratif, dan mendukung brand lokal yang berkualitas
- Brand Traits: Kreatif dan inovatif, bersemangat dan energik, trendi dan modern
- Consumer Value: Mendapatkan produk fashion yang stylish, nyaman, dan berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau, mengekspresikan diri dan individualitas melalui fashion, menjadi bagian dari komunitas fashion yang trendi dan inspiratif, dan mendukung brand lokal yang bertanggung jawab
- Segmen: Kaum muda berusia 18-35 tahun, konsumen yang sadar fashion, orang yang ingin mengekspresikan diri melalui fashion, dan endukung brand lokal.
Elemen Visual
Calon konsumen berkenalan pertama kali dengan sebuah roduk atau layanan bisnis melalui brand atau merek. Di tahap awal perkenalan ini, calon konsumen belum merasakan langsung produknya. Ia akan mendefinisikan sendiri bagaimana kualitas produk dari sekadar melihat.
Visual atau obyek yang dapat terlihat dari penampakan awal adalah cara calon konsumen mengenali brand.
- Logo: Merek yang baik memiliki penampakan yang berbeda. Elemen visual brand membantu untuk perkenalan bahkan sampai memiliki nilai jual tersendiri.
- Warna: Fungsi warna tidak hanya dalam logo, namun juga tersemat dalam berbagai marketing kit seperti brosur, baliho, banner, hingga website. Penggunaan warna yang tepat dapat memudahkan keterkenalan brand. Untuk itu gunakan warna brand yang konsisten.
- Ikon: Brand akan banyak menggunakan ilustrasi untuk mempercantik visual. Gunakan ikon yang relevan dengan bidang usaha.
Di Mana Saja Strategi Brand Akan Digunakan?
Makna dan elemen visual dari sebuah brand tetap perlu dikomunikasikan secara konsisten. Strategi brand akan digunakan dalam hampir semua aspek bisnis pangan Anda, termasuk:
- Pemasaran dan Promosi: Semua kampanye, baik itu iklan cetak, digital, atau acara promosi, harus konsisten dengan pesan dan estetika brand Anda. Ini termasuk pemilihan model yang mencerminkan diversitas dan inklusivitas jika itu merupakan bagian dari nilai brand Anda.
- Retail dan Pengalaman Toko: Desain toko, penyajian produk, dan bahkan layanan pelanggan harus mencerminkan personality dan nilai brand Anda. Pengalaman belanja yang unik dan menyenangkan dapat meningkatkan kesetiaan pelanggan.
- Media Sosial dan Online Presence: Gunakan media sosial untuk membangun komunitas di sekitar brand Anda, membagikan cerita produk, dan berinteraksi langsung dengan konsumen. Website Anda juga harus menawarkan pengalaman yang mulus dan mencerminkan identitas brand Anda.
- Kolaborasi dan Kemitraan: Kolaborasi dengan desainer lain, selebriti, atau influencer bisa menjadi cara yang efektif untuk memperluas jangkauan brand Anda dan memperkenalkan produk kepada audiens baru. Pastikan kemitraan ini selaras dengan nilai dan estetika brand Anda.
Dalam industri fashion, sebuah brand yang kuat dan kohesif adalah kunci untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Dengan mengimplementasikan strategi brand yang konsisten dan berfokus pada nilai unik yang Anda tawarkan, bisnis fashion Anda dapat menonjol di pasar yang padat dan terus berkembang.