Bisnis fashion pesantren Anda sudah banyak koleksi menarik, sesuai trend, dan nyaman dipakai. Namun kebutuhan yang beragam
Oleh karena itu, tim marketing dalam bisnis fashion akan mengelola aktivitas komunikasi bisnis melalui berbagai saluran agar produk dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Aktivitas marketing meliputi:
- Riset: Mengidentifikasi nilai produk, memahami kompetisi, dan mengenal audiens di sektor fashion.
- Strategi: Menentukan posisi brand dalam kompetisi, menyusun pesan brand, dan memilih saluran komunikasi yang tepat untuk audiens.
- Eksekusi: Menghasilkan konten kreatif yang disesuaikan untuk setiap saluran yang dipilih.
- Analisis: Menilai efektivitas aktivitas marketing dalam meningkatkan penjualan.
Memahami Tujuan Bisnis
Tim marketing di bidang fashion mengkomunikasi nilai yang terkandung dalam produk mereka. Nilai tersebut bisa berupa gaya, keunikan, atau kualitas, yang semuanya telah ada dalam tujuan bisnis perusahaan.
Dari dokumen business goal, tim marketing kemudian membuat marketing strategy atau strategi pemasaran dan marketing plan atau perencanaan marketing. Berikut perbedaan ketiganya dalam bisnis fashion:
Business Goal | Marketing Strategy | Marketing Plan | |
Definisi | Dokumen yang menjelaskan seluruh strategi bisnis dan rencana kerja. | Dokumen yang menjelaskan bagaimana bisnis menjangkau pasar, mengkomunikasikan nilai produk, dan meningkatkan penjualan. | Dokumen teknis yang menjelaskan secara rinci tentang kerja marketing, penjadwalan, dan alokasi sumber daya. |
Elemen | Tujuan bisnis, proyeksi keuangan, analisis pasar, analisis persaingan, dan perencanaan strategis. | Analisis target pasar, posisi brand, dan pembeda dalam kompetisi. | Jenis kampanye, anggaran, timeline, saluran, dan metrik kesuksesan. |
Tujuan | Untuk memandu seluruh pelaksanaan strategi bisnis mulai dari produk, operasional, SDM, hingga marketing. | Sebagai kerangka acuan dalam merancang dan mengekseskusi aktivitas marketing. | Sebagai panduan implementasi strategi marketing. |
- Business Goal: Misalnya, meningkatkan jumlah pelanggan sebanyak 30% dalam satu tahun dengan fokus pada peluncuran koleksi baru.
- Marketing Strategy: Fokus pada tren terkini dan kolaborasi dengan desainer terkenal.
- Marketing Plan: Detail kegiatan promosi, termasuk fashion show, kampanye di media sosial, dan kerjasama dengan influencer mode.
Di level strategi, penting bagi tim marketing untuk menemukan bagaimana relasi antara produk dan target pasar. Tentu kita tidak bisa menjangkau semua target pasar yang ada, begitu juga dengan persaingan ketat berisi pemain besar. Tim marketing harus benar-benar fokus dalam merancang strategi.
Untuk menemukan fokus yang tepat, kita bisa menggunakan metode Segmentation, Targeting and Positioning (STP) seperti berikut:
Nantinya, bisnis fashion pesantren akan bisa menemukan segmentasi target pasar yang lebih fokus. Misalnya seperti berikut:
- Segmentasi: Memisahkan pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik tertentu, seperti usia, gaya hidup, preferensi mode, dan daya beli.
- Targeting: Memilih satu atau beberapa segmen pasar yang akan dituju dengan strategi marketing Anda.
- Positioning: Menempatkan produk fashion Anda sebagai pilihan utama dengan menonjolkan gaya, keunikan, atau kualitas.
STP hanya memberi kita fokus yang tepat. Calon konsumen dari segmen tersebut tidak langsung membeli produk kita. Perlu ada proses untuk membentuk keyakinan hingga menjadikan sebuah produk sebagai pilihan ketika dibutuhkan.
Aktivitas pemasaran harus menyesuaikan dengan tahapan keyakinan konsumen terhadap produk kita. Di dalam marketing, terdapat konsep Marketing Funnel atau Saluran Pemasaran yang menjelaskan hubungan calon konsumen dari perkenalan awal sampai menjadi pelanggan setia.
- Awareness: Memperkenalkan produk fashion kepada target konsumen untuk meningkatkan kesadaran.
- Consideration: Mendorong target konsumen untuk tertarik dan mempertimbangkan untuk membeli produk kita.
- Conversion: Konsumen melakukan pembelian produk.
- Retention: Membuat konsumen kembali membeli produk fashion kita.
Kita kemudian perlu merinci bagaimana segmentasi pasar kita bergerak di setiap tahapan marketing funnel yang ada. Bisnis kerap menggunakan buyer journey map atau peta perjalanan pembeli. Perhatikan Buyer Journey Map di bidang bisnis pangan melalui gambar berikut:
- Calon pembeli melihat produk melalui iklan atau influencer.
- Mereka membandingkan produk dengan merek lain berdasarkan kriteria seperti gaya dan harga.
- Mereka memilih produk kita berdasarkan keyakinan terhadap nilai yang kami tawarkan.
Dari kiri ke kanan adalah tahapan seseorang berpikir sampai menjadi konsumen loyal. Dalam berpindah dari satu tahapan ke tahapan berikutnya, seseorang perlu benar-benar yakin. Tugas pemasaran adalah memastikan perjalanan menjadi konsumen loyal tidak terputus di satu tahapan.
Aktivitas marketing nantinya berisi proses merancang konten komunikasi sesuai dengan buyer journey map yang ada. Sebuah bisnis harus bisa mengkomunikasikan ke setiap orang dengan tahapannya masing-masing. Namun proses komunikasi tidak bisa satu demi satu. Jumlah konsumen ada banyak dengan beragam latar belakang membutuhkan strategi prioritas.
Rencana Marketing
Pemasaran berisi serangkaian aktivitas mengkomunikasikan produk melalui jalur yang bisa dilihat oleh calon konsumen. Aktivitas pemasaran harus hadir di setiap aktivitas keseharian mereka.
Aktivitas keseharian manusia adalah dunia nyata dan dunia maya, sehingga kategori marketing terbagi 2 yakni online marketing dan offline marketing. Keduanya hanya berbeda medium pengantar pesannya.
Baik online dan offline marketing memiliki aktivitas spesifik. Misalnya online marketing terdiri dari konten media sosial, iklan digital, dan pemberitaan. Kemudian offline marketing mencangkup event, komunitas, sponsorship, banner/baliho/spanduk. Kita lebih baik fokus ke masing-masing jenis aktivitas karena memiliki konsekuensi kerja yang berbeda.
- Media Sosial: Rutin mengunggah konten di media sosial milik brand.
- Event: Membuat acara kegiatan, membuka stand di suatu kesempatan, iklan baris, dan pemasangan perangkat pemasaran di pusat keramaian.
- Sponsorship: Membeli porsi di sebuah acara agar logo terlihat di keramaian.
- Komunitas: Membuat grup WhatsApp untuk menjaga diskusi antara pembeli loyal, atau menyelenggarakan acara.
- Banner, Baliho, dan Spanduk: Memasang peranti promosi fisik di tempat keramaian.
- Pemberitaan: Hadir di pemberitaan untuk memperluas keterkenalan.
- KOL/Influencer: Menyewa influencer untuk memperkenalkan produk fashion kita.
Menentukan Tujuan dengan SMART Goals dalam Bisnis Fashion
Pemasaran tanpa tujuan hanya akan melelahkan tanpa membuahkan hasil. Kita dapat menggunakan pendekatan SMART dalam menjabarkan tujuan pemasaran. Implementasi metode SMART di bisnis fashion dapat dilakukan seperti berikut:
- Specific: Meningkatkan jumlah pelanggan online sebanyak 25%.
- Measurable: Tingkat interaksi di media sosial meningkat 50% dalam waktu 6 bulan.
- Achievable: Tim pemasaran memiliki kapasitas untuk mengimplementasikan strategi promosi dan digital marketing yang efektif.
- Relevant: Peningkatan interaksi dan penjualan berkontribusi langsung pada peningkatan brand awareness dan pendapatan.
- Time-bound: Tujuan tersebut harus tercapai paling lambat Juli 2024.