Banyak pesantren yang telah memiliki reputasi berpuluh-puluh tahun dalam mengembangkan ekosistem pendidikan Islam. Reputasi ini membuat banyak orang tua mendaftarkannya anaknya sebagai santri, tanpa perlu repot-repot mempromosikan.
Brand pendidikan pesantren akan lebih kuat jika dikembangkan dengan rinci. Untuk itu, pesantren membutuhkan strategi brand untuk membantu mengkomunikasikan nilai, kualitas, dan keunikan produk pangan yang Anda tawarkan. Dengan memiliki brand yang kuat, bisnis bisa tetap hidup. Mengembangkan brand dan produk memiliki perbedaan.
Perbedaan | Produk | Brand |
---|---|---|
Definisi | Barang atau jasa yang dijual di pasar Contoh: universitas | Makna yang membedakan arti sebuah produk dengan produk lain di pasar Contoh: merk/logo pada makanan (Universitas Gadjah) |
Tujuan | Kebutuhan / Fungsi | Keinginan / Nilai atau Emosi |
Keunikan | Dapat diduplikasi | Tidak dapat diduplikasi |
Dimaknai oleh | Pabrik | Konsumen |
Pengganti | Bisa digantikan | Tak tergantikan |
Wujud | Berwujud dan tak berwujud | Tak berwujud |
Jangka Waktu | Berkembang seiring fungsi produk | Menjadi cerita yang terus hidup |
Apa Saja yang Ada dalam Brand?
Konsumen akan menilai sebuah produk sejak sebelum mereka menggunakannya. Penilaiannya sama seperti melihat orang: seperti apa perilakunya, bentuk fisiknya, dan pikirannya. Dalam menyusun brand, kita sama seperti melahirkan anak namun dengan perangai yang bisa kita sesuaikan.
Berikut elemen-elemen yang ada dalam brand.
- Personality: Personality brand mencerminkan karakter dan ethos dari lembaga pendidikan Anda. Ini bisa berupa profesional, inovatif, hangat, mendukung, atau kombinasi dari beberapa sifat. Personality ini membantu menarik siswa dan keluarga yang mencari pengalaman pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai mereka.
- Elemen Visual: Ini termasuk logo, warna, dan materi desain lain yang digunakan dalam materi pemasaran dan komunikasi. Elemen visual ini harus mencerminkan personality dan nilai lembaga, serta menarik bagi siswa potensial dan orang tua.
- Pesan: Pesan brand Anda harus jelas mengartikulasikan keunggulan dan keunikan lembaga pendidikan Anda, apakah itu program akademis unggulan, metode pengajaran inovatif, atau komunitas belajar yang mendukung. Pesan ini harus konsisten di seluruh materi pemasaran dan komunikasi.
- Konten: Konten pemasaran dapat mencakup testimonial dari siswa dan orang tua, artikel tentang pendekatan pendidikan, atau sorotan program dan kegiatan. Konten ini harus dirancang untuk mendidik, informasi, dan menarik bagi target audiens Anda.
Proses Perancangan Brand
Interaksi konsumen dengan produk yang mereka pakai seperti sebuah cerita. Narasinya tidak hanya berhenti di deskripsi soal produk, namun pengalaman yang tersaji selama mengenal brand sampai mengonsumsinya.
Untuk mencari kesan yang dapat membantu brand dekat dengan konsumen, bisnis kerap menggunakan konsep VBBP sebagai berikut:
VBBP adalah singkatan dari Vision, Brand Essence, Benefit, Proof, and Personality. Framework ini merupakan alat yang bermanfaat untuk menyusun branding produk pangan yang kuat dan efektif. VBBP membantu Anda untuk mendefinisikan inti dari merek Anda, apa yang ditawarkannya kepada konsumen, dan mengapa konsumen harus memilihnya.
- Vision: Pernyataan yang menggambarkan apa yang ingin dicapai merek Anda di masa depan.
- Brand Essence: Inti dari merek Anda, apa yang membuatnya unik dan berbeda dari pesaing.
- Benefit: Keuntungan nyata yang ditawarkan produk Anda kepada konsumen.
- Proof: Bukti yang mendukung klaim Anda tentang manfaat produk Anda.
- Personality: Kepribadian merek Anda, bagaimana Anda ingin merek Anda dipersepsikan oleh konsumen.
- Consumer Value: Nilai yang ditawarkan produk Anda kepada konsumen, mengapa mereka harus memilihnya daripada produk lain.
- Segmen: Kelompok konsumen yang paling mungkin tertarik dengan produk Anda.
Misalkan Anda ingin membuka kursus Islam baru dengan format elearning. Berikut adalah contoh bagaimana Anda dapat menggunakan VBBP framework untuk menyusun branding Anda:
- Vision: Menjadi lembaga pendidikan Islam terdepan di Yogyakarta, dengan komitmen untuk menyebarkan ilmu agama yang berkualitas dan membangun generasi muslim yang berkarakter.
- Brand Essence: Terpercaya, inspiratif, dan berakhlak.
- Benefit: Diajar oleh ustadz dan ustadzah yang berpengalaman dan berilmu, kurikulum yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan zaman, metode pembelajaran yang inovatif dan menarik, suasana belajar yang nyaman dan kondusif, dan mendukung pengembangan karakter dan akhlak mulia.
- Reason to Believe: Memiliki tim pengajar yang teruji kompetensinya, kurikulum yang disusun oleh para ahli, telah diakui dan mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak, memiliki alumni yang sukses dan berakhlak mulia, dan memiliki fasilitas belajar yang lengkap dan modern
- Emotional Benefits: Merasa tenang dan bahagia karena mempelajari ilmu agama yang benar, mendapatkan ilmu yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari, dan membangun rasa percaya diri dan meningkatkan kualitas diri
- Brand Traits: Profesional dan kompeten, peduli dan ramah, berakhlak mulia, inspiratif dan motivatif
- Consumer Value: Mendapatkan ilmu agama yang berkualitas dan bermanfaat, membangun karakter dan akhlak mulia, menjadi bagian dari komunitas muslim yang positif, meningkatkan kualitas diri dan mencapai kesuksesan, dan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan
- Segmen: Anak-anak dan remaja, orang dewasa yang ingin mempelajari ilmu agama, mualaf, dan orang yang ingin memperdalam ilmu agama, orang yang ingin membangun komunitas muslim yang kuat
Elemen Visual
Calon konsumen berkenalan pertama kali dengan sebuah roduk atau layanan bisnis melalui brand atau merek. Di tahap awal perkenalan ini, calon konsumen belum merasakan langsung produknya. Ia akan mendefinisikan sendiri bagaimana kualitas produk dari sekadar melihat.
Visual atau obyek yang dapat terlihat dari penampakan awal adalah cara calon konsumen mengenali brand.
- Logo: Merek yang baik memiliki penampakan yang berbeda. Elemen visual brand membantu untuk perkenalan bahkan sampai memiliki nilai jual tersendiri.
- Warna: Fungsi warna tidak hanya dalam logo, namun juga tersemat dalam berbagai marketing kit seperti brosur, baliho, banner, hingga website. Penggunaan warna yang tepat dapat memudahkan keterkenalan brand. Untuk itu gunakan warna brand yang konsisten.
- Ikon: Brand akan banyak menggunakan ilustrasi untuk mempercantik visual. Gunakan ikon yang relevan dengan bidang usaha.
Di Mana Saja Strategi Brand Akan Digunakan?
Makna dan elemen visual dari sebuah brand tetap perlu dikomunikasikan secara konsisten. Strategi brand akan digunakan dalam hampir semua aspek bisnis pangan Anda, termasuk:
- Pemasaran dan Promosi: Semua materi promosi, baik online maupun offline, harus konsisten dengan elemen visual dan pesan brand Anda. Ini termasuk website, brosur, dan iklan.
- Pengalaman Siswa: Pengalaman langsung siswa dan orang tua, mulai dari kunjungan pertama hingga hari pertama di kelas, harus mencerminkan nilai dan personality brand Anda.
- Media Sosial dan Website: Kehadiran online Anda adalah kesempatan utama untuk menunjukkan nilai dan keunggulan lembaga pendidikan Anda. Gunakan platform ini untuk berbagi cerita sukses, informasi program, dan konten yang menarik yang menunjukkan kehidupan di lembaga Anda.
- Komunikasi dan Korespondensi: Surat, email, dan semua bentuk komunikasi dengan siswa, orang tua, dan pihak eksternal harus mencerminkan tone dan personality brand Anda
Dalam dunia pendidikan, membangun brand yang kuat tidak hanya tentang menarik siswa tetapi juga tentang menciptakan sebuah komunitas yang berbagi nilai dan tujuan yang sama. Dengan mengimplementasikan strategi brand yang kohesif dan konsisten, lembaga pendidikan Anda dapat menonjol di pasar yang kompetitif dan membangun reputasi yang kuat sebagai lembaga pilihan bagi siswa dan orang tua.