Bisnis laundry bukan hanya perkara lokasi, tapi juga reputasi. Membangun reputasi berarti merancang strategi untuk meyakinkan konsumen agar mau mempercayakan pakaian kotornya Proses meyakinkan calon konsumen membutuhkan aktivitas pemasaran atau marketing.
Laundry memerlukan tim marketing khusus yang berguna untuk meningkatkan popularitas bisnis untuk mendatangkan konsumen. Oleh karena itu, tim marketing dalam bisnis laundry akan mengelola aktivitas komunikasi bisnis melalui berbagai saluran agar layanan dapat menjangkau audiens yang lebih luas. Aktivitas marketing meliputi:
- Riset: Melakukan identifikasi nilai produk, kompetisi, dan audiens dalam konteks pangan.
- Strategi: Posisi brand di kompetisi, pesan brand, dan saluran komunikasi audiens yang terfokus pada konsumen pangan.
- Eksekusi: Produksi konten kreatif di setiap saluran yang relevan dengan industri pangan.
- Analisis: Evaluasi hasil aktivitas marketing terhadap penjualan di sektor pangan
Memahami Tujuan Bisnis
Tim marketing di bidang laundry mengkomunikasi nilai yang terkandung dalam layanan mereka. Nilai tersebut bisa berupa kecepatan, kebersihan, kualitas, atau harga, yang semuanya telah ada dalam tujuan bisnis perusahaan.
Dari dokumen business goal, tim marketing kemudian membuat marketing strategy atau strategi pemasaran dan marketing plan atau perencanaan marketing. Berikut perbedaan ketiganya dalam bisnis laundry:
Business Goal | Marketing Strategy | Marketing Plan | |
Definisi | Dokumen yang menjelaskan seluruh strategi bisnis dan rencana kerja. | Dokumen yang menjelaskan bagaimana bisnis menjangkau pasar, mengkomunikasikan nilai produk, dan meningkatkan penjualan. | Dokumen teknis yang menjelaskan secara rinci tentang kerja marketing, penjadwalan, dan alokasi sumber daya. |
Elemen | Tujuan bisnis, proyeksi keuangan, analisis pasar, analisis persaingan, dan perencanaan strategis. | Analisis target pasar, posisi brand, dan pembeda dalam kompetisi. | Jenis kampanye, anggaran, timeline, saluran, dan metrik kesuksesan. |
Tujuan | Untuk memandu seluruh pelaksanaan strategi bisnis mulai dari produk, operasional, SDM, hingga marketing. | Sebagai kerangka acuan dalam merancang dan mengekseskusi aktivitas marketing. | Sebagai panduan implementasi strategi marketing. |
- Business Goal: Misalnya, meningkatkan jumlah pelanggan sebanyak 30% dalam satu tahun.
- Marketing Strategy: Fokus pada efisiensi layanan dan promosi yang menarik.
- Marketing Plan: Detail kegiatan promosi, termasuk penawaran diskon untuk layanan baru dan kerjasama dengan apartemen lokal.
Dalam bisnis laundry, penting bagi tim marketing untuk memahami perbedaan antara tujuan jangka panjang dan kebutuhan pasar jangka pendek:
- Segmentasi: Memisahkan pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil berdasarkan karakteristik tertentu, seperti usia, jenis kelamin, lokasi, pendapatan, dan jenis pekerjaan.
- Targeting: Memilih satu atau beberapa segmen pasar yang akan dituju dengan strategi marketing Anda.
- Positioning: Menempatkan layanan Anda sebagai pilihan utama dengan menonjolkan keunggulan seperti kecepatan, kualitas, atau harga yang kompetitif.
STP hanya memberi kita fokus yang tepat. Calon konsumen dari segmen tersebut tidak langsung membeli produk kita. Perlu ada proses untuk membentuk keyakinan hingga membuat mereka mampir ke laundry Anda.
Aktivitas pemasaran harus menyesuaikan dengan tahapan keyakinan konsumen terhadap layanan kita. Di dalam marketing, terdapat konsep Marketing Funnel atau Saluran Pemasaran yang menjelaskan hubungan calon konsumen dari perkenalan awal sampai menjadi pelanggan setia.
- Awareness: Memperkenalkan layanan laundry kepada target konsumen untuk meningkatkan kesadaran.
- Consideration: Mendorong target konsumen untuk tertarik dan mempertimbangkan untuk menggunakan layanan kita.
- Conversion: Konsumen melakukan pembelian layanan.
- Retention: Membuat konsumen menggunakan layanan laundry kita secara berulang.
Kita kemudian perlu merinci bagaimana segmentasi pasar kita bergerak di setiap tahapan marketing funnel yang ada. Perhatikan Buyer Journey Map di bisnis laundry di bawah ini:
- User melihat iklan di media sosial atau lewat tempat laundry.
- User membandingkan layanan antara satu penyedia dengan lainnya.
- User memilih layanan kita berdasarkan keunggulan yang telah diposisikan.
Dari kiri ke kanan adalah tahapan seseorang berpikir sampai menjadi konsumen loyal. Dalam berpindah dari satu tahapan ke tahapan berikutnya, seseorang perlu benar-benar yakin. Tugas pemasaran adalah memastikan perjalanan menjadi konsumen loyal tidak terputus di satu tahapan.
Aktivitas pemasaran nantinya berisi proses merancang konten komunikasi sesuai dengan buyer journey map yang ada. Sebuah bisnis harus bisa mengkomunikasikan ke setiap orang dengan tahapannya masing-masing. Namun proses komunikasi tidak bisa satu demi satu. Jumlah konsumen ada banyak dengan beragam latar belakang membutuhkan strategi prioritas.
Rencana Marketing
Pemasaran berisi serangkaian aktivitas mengkomunikasikan produk melalui jalur yang bisa dilihat oleh calon konsumen. Aktivitas pemasaran harus hadir di setiap aktivitas keseharian mereka.
Aktivitas keseharian manusia adalah dunia nyata dan dunia maya, sehingga kategori marketing terbagi 2 yakni online marketing dan offline marketing. Keduanya hanya berbeda medium pengantar pesannya.
Baik online dan offline marketing memiliki aktivitas spesifik. Misalnya online marketing terdiri dari konten media sosial, iklan digital, dan pemberitaan. Kemudian offline marketing mencangkup event, komunitas, sponsorship, banner/baliho/spanduk. Kita lebih baik fokus ke masing-masing jenis aktivitas karena memiliki konsekuensi kerja yang berbeda.
- Media Sosial: Rutin mengunggah konten di media sosial milik brand.
- Event: Membuat acara kegiatan, membuka stand di suatu kesempatan, iklan baris, dan pemasangan perangkat pemasaran di pusat keramaian.
- Sponsorship: Membeli porsi di sebuah acara agar logo terlihat di keramaian.
- Komunitas: Membuat grup WhatsApp untuk menjaga diskusi antara pembeli loyal, atau menyelenggarakan acara.
- Banner, Baliho, dan Spanduk: Memasang peranti promosi fisik di tempat keramaian.
- Pemberitaan: Hadir di pemberitaan untuk memperluas keterkenalan.
Sebelum berbicara metode yang mana, kita perlu mendefenisikan banyak hal dalam rencana pemasaran kita. Kita harus kembali merujuk marketing funnel, lalu mengaitkannya dengan proses komunikasi. Biasanya dokumen ini juga disertai anggaran sesuai dengan alokasi marketing perusahaan.
FUNNEL | KOMUNIKASI | PROGRAM | BIAYA |
Awareness | Citra kebersihan dan kerapian brand. | Konten Media Sosial, Banner, Spanduk | 5 jt |
Consideration | Keunggulan produk. | Retargeting Ads, Menyelenggarakan Event | 5 jt |
Conversion | 5 jt | ||
Retention | Promosi | Diskon, Ads konten tentang diskon | 5 jt |
Menentukan Tujuan dengan SMART Goals dalam Bisnis Laundry
Pemasaran tanpa tujuan hanya akan melelahkan tanpa membuahkan hasil. Kita dapat menggunakan pendekatan SMART dalam menjabarkan tujuan pemasaran. Implementasi metode SMART di bisnis laundry dapat dilakukan seperti berikut:
- Specific: Meningkatkan jumlah pelanggan online sebanyak 20%.
- Measurable: Tingkat kepuasan pelanggan meningkat 40% dalam waktu 6 bulan.
- Achievable: Tim pemasaran memiliki kapasitas untuk mengimplementasikan strategi promosi dan layanan pelanggan yang efektif.
- Relevant: Peningkatan pelanggan dan kepuasan berkontribusi langsung pada peningkatan pendapatan.
- Time-bound: Tujuan tersebut harus tercapai paling lambat Desember 2024.